Total Tayangan Halaman

Sabtu, 04 Desember 2010

A. Sejarah Peradaban Manusia dan Perkembangan Teknologi

Sesungguhnya yang paling membedakan manusia dengan binatang adalah ketidakmampuan manusia untuk secara langsung menyesuaikan diri pada suatu lingkungan yang sudah jadi. Secara biologis manusia adalah salah satu spesies di bumi yang paling kurang mampu atau tidak memiliki daya penyesuaian lingkungan secara alami. Oleh antropolog Arnold Gehlm, manusia disebut sebagai makhluk yang memiliki cacat atau cela karena manusia tidak mempunyai instink/naluri pelindung hidup.
Menurut Adolf Portman secara biologis, manusia dipandang sebagai prematur. Maksudnya semua spesies atau binatang sejak dilahirkan sekaligus telah membawa serta seperangkat naluri atau atau kemampuan alami buat tetap hidup (survive), sedangkan manusia tanpa pemeliharaan ibu dan keluarganya (sebagai lingkungan) pasti akan mati. Keseluruhan situasi di atas, yaitu kekurangan manusia dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, maka lalu diganti oleh kemampuan manusia untuk menciptakan suatu lingkungan tiruan (artificial) yang bentuknya beraneka ragam. Manusia dalam hal ini dibekali teknik untuk membuat lingkungan menjadi cocok dengan dirinya, sehingga makin tinggi tingkat kemampuan abstraksi, makin tinggi pula kebudayaan orang atau bangsa tersebut. Berkat kesadaran dan kemampuan abstraksi inilah, manusia akhirnya menghasilkan konsep tersendiri mengenai apa itu alam.
Konsep yang telah disistematisasi dengan otak dan kerangka pemikiran yang logis dalam wujud ilmu pengetahuan, ialah yang nantinya merupakan benih dari teknologi sebagai satu penerapan ilmu pengetahuan dalam berhadapan dengan alam.
1. Fase-fase Proses Teknik
(a) Fase teknik destruktif, maksudnya untuk memcahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam dan tidak ada usaha mengembalikannya lagi ke alam. Manusia masih bersifat food gathering dan ini terjadi dalam zaman batu. Orang yang hidup pada zaman batu itu bersikap mengambil apa saja dari alam, belum ada usaha untuk menanam.
(b) Fase teknik konstruktif, ciri budaya masyarakat yang hidup pada fase ini adalah telah melakukan penciptaan, sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak terdapat di alam secara langsung, misalnya alat tembikar untuk keperluan memasak, senjata logam, ladang dan peternakan. Dengan penciptaan baru ini, manusia sedikit demi sedikit telah mencipta bagi dirinya suatu lingkungan baru. Lingkungan baru ini selalu bermodalkan alam sekitar, maka merupakan the second nature (alam kedua) yang bentuknya atau macamnya beragam, mulai dari kegiatan ekonomis, struktur kemasyarakatan sampai ke bentuk peradaban dan keagamaan.
(c) Fase teknik efektif, merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai oleh manusia saat ini. Teknik modern yang beraneka ragam, sebenarnya bertitik tolak dari analisis matematis alam. Makin meningkatnya kebutuhan dan pemakaiannya dalam kehidupan manusia, sehingga mampu membangun suatu peradaban baru, yaitu peradaban mesin. Ciri-ciri peradaban mesin adalah kesatuan bahasa internasional, sebagai pengantar yang sangat mendorong perkembangannya. Selain itu dengan diciptakannya bahasa simbol yang internasional, satu dan seragam, yaitu bahasa matematika, maka berkembanglah secara pesat teknologi mesin. Semua itu tercapai karena manusia memanfaatkan ilmu pengetahuan. Pada dasarnya, teknologi adalah ilmu terapan, sebaliknya teknologi yang mendorong diciptakannya lalu ditimbulkannya ilmu pengetahuan yang lebih maju lagi. Kesimpulannya, teknik ada karena adanya ilmu pengetahuan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar